Uang & Cryptocurrency

Ricky Irfandi
8 min readJun 11, 2021
Photo by Bermix Studio on Unsplash

Akhir-akhir ini sering kita dengar tentang istilah cryptocurrency, bitcoin, dogecoin, ethereum dan sebagainya. Dalam tulisan ini saya akan coba menjelaskan secara sederhana tentang apa itu cryptocurrency? apa bedanya dengan mata uang yang biasa kita gunakan sehari hari? kenapa belakangan ini sangat hype dibicarakan banyak orang? Jadi, apabila kita sedang nongkrong dengan teman lalu mereka bahas crypto, kalian bisa mengerti :)

Sebenarnya cryptocurrency sederhananya adalah mata uang digital yang menggunakan kriptografi untuk prosedur keamanannya, sesuai namanya crypto (kriptografi) dan currency (mata uang). Dan bitcoin, dogecoin, ethereum merupakan jenis dari mata uang cryptocurrency yang cukup populer. Untuk mengetahui kenapa bisa ada cryptocurrency ini, pertama kita harus paham terlebih dahulu tentang apa itu uang, kenapa uang bisa ada di dunia ini, kenapa satu lembar kertas uang 50 ribu nilainya hanya setengah dari satu lembar kertas uang 100 ribu yang ukuran dan bentuk fisiknya sama.

Bagian I : Uang

Pada zaman dahulu, orang melakukan transaksi dengan saling bertukar barang yang mereka punya atau istilahnya barter. Contohnya, ada seseorang peternak sedang butuh jagung, maka peternak tersebut bisa melakukan transaksi dengan petani dengan menukarkan hasil ternaknya berupa daging/susu/telur dengan beberapa kilogram jagung. Sekilas terlihat tidak ada masalah dengan sistem seperti itu, peternak mendapatkan jagung yang diinginkan, dan petani mendapatkan hasil ternak yang dapat dikonsumsi. Namun terdapat beberapa permasalahan mendasar pada sistem barter tersebut. Yang pertama adalah kedua orang yang melakukan transaksi harus menukarkan barang yang memang saling dibutuhkan satu sama lain. Apabila ada seorang tukang kayu datang ingin membeli jagung dengan membawa beberapa balok kayu, namun si petani sedang tidak membutuhkan kayu, maka barter tidak dapat terjadi. Yang kedua adalah tidak ada ukuran umum yang menentukan berapa banyak daging yang dapat ditukar untuk mendapat jagung yang dibutuhkan? Kemudian, tidak semua barang yang dibarter dapat dibagi-bagi, contohnya saat peternak kuda hanya butuh beberapa kilo jagung, nggak mungkin kudanya dipotong-potong juga kan?.

Kemudian, orang-orang mulai menggunakan sesuatu yang memiliki nilai seperti koin emas, perak, perunggu dan logam lain untuk menjadi mata uang. Setiap orang sekarang dapat melakukan transaksi apapun dengan menggunakan koin emas ini karena semua orang sepakat dan percaya bahwa koin tersebut memiliki nilai yang dapat diukur. Sistem ini lebih baik karena orang-orang kini memiliki sebuah alat tukar yang dapat diukur nilainya, pasti diterima di mana-mana, juga mudah untuk dibawa. Sistem ini bertahan cukup lama hingga suatu saat ditemukan sebuah permasalahan. Logam seperti emas, perak, perunggu selain digunakan untuk alat tukar, juga digunakan untuk berbagai hal seperti membuat perhiasan, dan alat alat logam lainnya. Hal tersebut menyebabkan harga emas dan logam lain tersebut naik turun sesuai dengan permintaan dan kebutuhan. Sebagai contoh, terdapat koin emas bernilai 100 ribu yang mengandung 1 gram emas, kemudian setahun kemudian harga emas melonjak naik menjadi 200 ribu, maka koin 100 ribu tersebut mengandung emas yang bernilai emas 200 ribu, sehingga orang-orang akan lebih memilih mengambil emasnya untuk dijual dan mendapatkan 200 ribu daripada menggunakan koin tersebut sebagai alat pembayaran yang hanya bernilai 100 ribu.

Maka, sekarang kita paham bahwa salah satu syarat uang adalah harus tidak memiliki nilai. Maksudnya adalah uang dibuat dengan bahan yang tidak dapat diambil nilainya seperti koin emas diatas, oleh karena itu sekarang uang dibuat dengan kertas yang harga bahan kertas itu sendiri tentu tidak senilai dengan nilai yang dibawanya. Kita hanya harus percaya bahwa uang kertas ini dijamin oleh negara bahwa nilainya sesuai dengan yang tertera.

Kalau begitu, kenapa uang bisa bernilai? Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa uang ini dijamin negara bahwa merupakan alat pembayaran yang sah sehingga semua orang sepakat untuk mau menerima, melakukan transaksi, dan bekerja untuk mendapatkan uang tersebut.

Nah, zaman sekarang dimana semuanya serba cepat dan instan, uang fisik dinilai kurang efisien sehingga penggunaan uang fisik sekarang semakin berkurang. Sebagai contoh, kita bekerja digaji melalui transfer bank, Apabila kita ingin berbelanja online, kita cukup melakukan transfer secara instan dari ponsel kita. Atau kita ingin beli makan via ojek online kita cukup bayar via gopay/ovo. Pun apabila kita ke kafe/restoran, kita bisa bayar via dompet digital melalui QR code, atau pun bayar via kartu kredit/debit. See? dari awal hingga akhir perjalanan uang tersebut, kita sama sekali tidak melihat uangnya secara fisik. Uang kita berpindah dalam saldo digital yang bisa bertambah maupun berkurang secara instan. Lalu, kenapa semua orang sepakat untuk mau menggunakan saldo digital tersebut untuk bertransaksi? Karena bank menjamin bahwa di dalam saldo digital tersebut memang terdapat uang yang bernilai seperti saldo tersebut.

Nah, cryptocurrency juga berbentuk berupa saldo digital yang dapat bertambah maupun berkurang, namun memiliki perbedaan yang fundamental di belakangnya. Sekarang pertanyaannya adalah kenapa harus ada cryptocurrency kalau sistem yang ada sekarang sudah cukup baik? Kita sudah mencapai era dimana kita sudah bisa melakukan pembayaran dengan cepat dan instan, lalu kurang apalagi?

Bagian II : Cryptocurrency

Ada beberapa alasan kenapa cryptocurrency ini ada dunia ini. Alasan paling utama adalah untuk menghilangkan ketergantungan dengan pihak ketiga seperti bank. Sebagai contoh, apabila kita ingin melakukan transfer menggunakan m-banking, dompet digital, atau pembayaran digital yang ada saat ini, maka yang terjadi adalah kita akan melakukan permintaan ke bank untuk memindahkan saldo dari rekening kita menuju rekening penerima. Semua transaksi yang kita lakukan harus membutuhkan perantara bank.

Lalu, bagaimana cryptocurrency bisa bekerja jika tidak ada perantara pihak ketiga seperti bank? Apakah transaksi yang dilakukan aman? Untuk menjawab pertanyaan itu, saya akan menjelaskan bagaimana cryptocurrency bekerja.

Bayangkan ada dua kelompok arisan, Arisan A dan Arisan B. Di Arisan A, memiliki sistem dimana setiap orang membayar iuran kepada seorang bendahara arisan, lalu bendahara melakukan verifikasi pembayaran dan pencatatan kemudian setelah itu, bendahara meneruskan uangnya ke pemenang arisan. Di Arisan B, memiliki sistem yang berbeda dimana setiap orang langsung memberikan sendiri uang iuran kepada pemenang arisan, namun saat proses memberikan uang tersebut, terdapat 10 orang anggota arisan yang mencatat proses pembayaran tersebut.

Dari analogi yang sedikit aneh tersebut, kita dapat mengetahui perbedaan transaksi menggunakan pembayaran digital umum saat ini dengan menggunakan cryptocurrency. Arisan A merupakan gambaran transaksi menggunakan pembayaran digital umum saat ini dimana kita mempercayakan uang kita kepada bank yang nantinya uang tersebut akan dicatat dan diteruskan kepada penerima. Sedangkan Arisan B merupakan gambaran transaksi menggunakan cryptocurrency dimana kita mengirim langsung uang kita kepada penerima, namun saat kita mengirim uang tersebut, transaksi kita akan dicatat oleh jutaan komputer.

Kenapa transaksi kita harus dicatat oleh jutaan komputer? Hal itu bertujuan untuk mencegah kecurangan/penipuan. Misalkan kita membeli sesuatu dengan bitcoin, kemudian setelah barangnya kita terima, kita hack komputer yang mencatat tersebut dengan menghapus transaksi yang telah kita lakukan sehingga transaksi tersebut seolah-olah tidak pernah terjadi dan bitcoin kita pun tetap utuh dapat digunakan kembali. Namun, karena transaksi bitcoin ini dicatat oleh jutaan komputer, maka melakukan hack hanya pada satu atau beberapa komputer pencatat akan sia-sia. Bitcoin dapat melakukan pengecekan dari jutaan komputer yang mencatat transaksi tersebut apabila ada satu atau beberapa komputer yang pencatatannya berbeda dengan jutaan komputer lainnya, maka catatan dalam komputer yang berbeda tersebut dianggap tidak valid.

Salah satu cara agar dapat melakukan kecurangan di sistem ini adalah dengan melakukan hack terhadap 51% dari total jumlah komputer yang mencatat tersebut secara bersama-sama sehingga sistem menganggap transaksi komputer lain tidak valid. Namun, hal tersebut sangat sulit terjadi. Anggap ada satu juta komputer yang mencatat, maka kita perlu melakukan hack terhadap 500 ribu lebih komputer. Cara lain untuk mendapatkan 51% tanpa hack adalah dengan membeli satu juta lebih komputer baru sebagai komputer pencatat. Namun, usaha melakukan hack atau membeli jutaan komputer tersebut sangat sulit dan hasilnya tidak akan sebanding dengan apa yang akan didapatkan.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah, siapa sih komputer yang mencatat transaksi ini? Apakah mereka pemerintah atau sebagainya? Oke, mungkin kalau kalian pernah dengar istilah penambang bitcoin dimana mereka biasanya memiliki komputer besar dengan berbagai komponen yang banyak. Merekalah yang melakukan verifikasi dan melakukan pencatatan dari setiap transaksi di dalam jaringan bitcoin. Jadi, siapa sih yang mencatat? Jawabannya adalah semua orang yang melakukan aktivitas menambang bitcoin. Bisa siapa saja. Ya, istilah menambang bitcoin sebenarnya adalah proses verifikasi dan mencatat transaksi untuk mengamankan transaksi. Dan sebagai imbalannya, mereka akan mendapatkan bitcoin atas usaha yang telah mereka lakukan.

Setelah kita paham bagaimana cryptocurrency bekerja, lalu apa saja kelebihannya dibandingkan sistem digital yang sekarang? Tentu yang pertama adalah dengan tidak adanya pihak ketiga / bank kita bisa bebas menggunakan cryptocurrency tanpa perlu syarat administrasi, seperti umur, identitas dan lain sebagainya. Sehingga dengan tidak adanya syarat tersebut cryptocurrency bisa bebas digunakan oleh siapa saja. Data pribadi kita juga akan aman karena tidak perlu menggunakan identitas untuk mendaftar, kita hanya memiliki sebuah kode unik untuk membedakan diri kita dengan pengguna lain. Selain itu, dengan tidak adanya pihak ketiga yang terpusat, akun kita akan selamanya dapat mengirim dan menerima transaksi tanpa perlu takut diblokir dan tidak dapat digunakan lagi. Selanjutnya, kita dapat mengirim ke berbagai belahan dunia hanya dalam hitungan detik dan tanpa perlu memikirkan nilai tukar mata uang. Kelebihan lainnya adalah jumlahnya yang terbatas, tidak seperti uang yang kita gunakan sehari hari yang dapat diproduksi terus menerus, cryptocurrency didesain memiliki batasan jumlah dan tidak akan melebihi batasan tersebut. Kemudian, transaksi yang telah terjadi tidak dapat dikembalikan. Jadi apabila kita telah melakukan transfer koin, koin tersebut tidak dapat kembali kecuali kedua belah pihak sama-sama sepakat. Dan masih ada beberapa kelebihan lainnya.

Kita telah paham secara umum tentang apa itu cryptocurrency, apa kelebihannya dan bagaimana sistemnya bekerja. Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa sekarang cryptocurrency bisa sangat hype dan hampir semua orang membicarakannya? Karena untuk saat ini cryptocurrency bisa membuat seseorang kaya secara instan (dan rugi secara instan juga tentunya, tapi tentu tidak akan mengalahkan hasrat untuk menjadi kaya dalam sekejap).

Karena saat ini cryptocurrency tidak memiliki standar nilainya terhadap mata uang yang ada, dan tidak ada lembaga yang mengatur, maka nilai cryptocurrency hampir seluruhnya dikendalikan oleh permintaan dan persediaan di pasar. Semakin banyak orang yang menginginkan cryptocurrency tersebut, maka harganya akan naik. Sebaliknya, semakin sedikit peminat cryptocurrency tersebut, maka nilainya akan turun. Dan karena di dalam pasar jual beli cryptocurrency tidak ada batasan maksimal kenaikan harga/penurunan harga dalam satu hari, maka kenaikan harga cryptocurrency bisa mencapai ratusan/ribuan persen dalam waktu singkat

Kita ambil contoh harga 1 bitcoin pada januari 2021 lalu sekitar 400 jutaan dan pada bulan april 2021 harga 1 bitcoin mencapai 900 jutaan, Kenaikannya mencapai 2x lipat lebih. Kalau hal tersebut masih kurang mencengangkan, tenang, perkenalkan dogecoin. Dogecoin adalah cryptocurrency yang awalnya dibuat hanya untuk meme / lelucon. Pada awal januari 2021 nilai 1 dogecoin sekitar 80–90 rupiah saja. Kemudian pada akhir januari Elon Musk mulai “meng-endorse” koin tersebut. Karena Elon memiliki pengaruh yang besar, maka banyak yang akhirnya ikut melakukan hal yang sama. Puncaknya? pada awal mei 2021, harga 1 koin dogecoin mencapai sekitar 9.600 rupiah. Hanya dalam 4 bulan, kenaikan harga yang terjadi mencapai 100x lipat/10.000%. Itu artinya kalau kita membeli dogecoin sebesar 1 juta rupiah pada awal januari 2021, maka pada mei 2021 koin kita sekarang bernilai 100 juta rupiah. Kaya secara instan tanpa perlu ngapa-ngapain, siapa yang nggak tergoda?.

Tentu risiko yang dihadapi juga besar. Siap menerima untung besar juga harus siap menerima kerugian yang besar juga. Pastikan memiliki ilmu yang cukup sebelum mencoba dan yang terpenting hanya gunakan uang yang memang siap untuk dikorbankan.

Bagaimana dengan kekurangannya? Kalau cryptocurrency memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan sistem yang ada saat ini kenapa kita belum bisa menggunakan dan melakukan transaksi secara luas? Karena saat ini banyak negara yang melarang penggunaan bitcoin dan cryptocurrency lainnya di negara mereka. Hal tersebut dikarenakan cryptocurrency tidak dapat dikendalikan oleh lembaga pemerintah. Selain itu karena sistemnya yang tidak membutuhkan pihak ketiga, cryptocurrency dapat mengancam bank yang ada saat ini. Kemudian, karena cryptocurrency bersifat private, cryptocurrency dapat digunakan untuk kejahatan seperti pendanaan teroris, pencucian uang, dan banyak lagi. Tidak ada yang bisa melakukan pemblokiran terhadap transaksi tersebut.

Di Indonesia sendiri, penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran dilarang karena bukan merupakan mata uang yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Namun, menggunakan bitcoin sebagai investasi masih boleh dilakukan kerena termasuk komoditi di bursa berjangka. Selengkapnya mengenai hal ini dapat dibaca di sini.

Saat ini mungkin cryptocurrency masih belum bisa digunakan dan diterima secara luas. Namun, kita tidak tahu kedepannya akan seperti apa dunia beradaptasi dengan cryptocurrency. We’ll see.

**

Catatan : Semua penjelasan diatas merupakan penyederhanaan agar mudah dipahami. Yang terjadi sebenarnya tentu lebih kompleks dari itu. Terima kasih sudah membaca :)

--

--